Sebagai warga Indonesia yang baik, kamu harus paham tata bahasa Indonesia yang tepat. Salah satu aspek yang ada dalam bahasa Indonesia adalah konjungsi penerang. Apa tuh? Wah, tampaknya kamu harus belajar lagi, nih.
Nggak perlu malu kalau kamu memang belum paham soal konjungsi ini. Sekarang kamu bisa belajar di mana saja, termasuk belajar sendiri dengan membaca informasi lengkap tentang konjungsi dari sini. Yuk, simak dulu pengertian, contoh, dan jenis dari konjungsi di bawah ini.
Contents
Pengertian Konjungsi Penerang atau Penjelas

Yang disebut sebagai konjungsi penjelas adalah suatu kata yang bisa digunakan untuk menghubungkan kata, kalimat, atau ungkapan. Konjungsi penjelas tidak mempunyai maksud atau tujuan lain selain yang disebutkan di atas. Konjungsi penjelas disebut juga sebagai kata penghubung.
Tapi, konjungsi penjelas tidak menghubungkan suatu kata dengan sebuah objek. Konjungsi ini juga tidak menjelaskan suatu kata. Konjungsi penjelas berguna untuk menghubungkan beberapa kata atau beberapa kalimat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, konjungsi penjelas dijabarkan sebagai ungkapan atau kata yang menghubungkan antar frasa, antar klausa, antar kata, serta antar kalimat. Apa saja yang bisa dihubungkan oleh konjungsi penjelas?
Beberapa unsur yang bisa digabungkan oleh konjungsi penjelas antara lain adalah:
- Satuan lingual frasa
- Satuan lingual kata
- Kalimat
- Alinea atau paragraf
- Klausa
Konjungsi penjelas merupakan salah satu jenis perpaduan atau kohesi gramatikal, yang digunakan dengan cara menghubungkan sebuah unsur dengan unsur lain yang ada dalam suatu kalimat. Bagaimana? Sudah lumayan paham kan soal konjungsi penerang?
Baca juga: 2 Jenis-Jenis Penelitian Beserta Metode Lengkapnya
Manfaat Menggunakan Konjungsi Penerang

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan konjungsi penjelas. Apa saja manfaatnya?
- Penggunaan konjungsi penjelas akan menerangkan atau menjelaskan sebuah kejadian dalam suatu kalimat.
- Menghubungkan satu paragraf dengan paragraf sebelumnya atau selanjutnya.
- Menyambungkan sebuah kata dengan kata yang lain.
- Menghubungkan satu klausa dengan klausa lainnya.
- Menjadi penghubung antar beberapa frasa.
- Menghubungkan beberapa kalimat menjadi satu.
Jenis Konjungsi Penerang
Konjungsi penjelas terbagi ke dalam 3 jenis utama dan beberapa jenis yang lain. Pelajari semua jenis konjungsi penjelas di bawah ini:
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang mempunyai sifat koordinasi. Koordinasi di sini memaksudkan sebuah penggabungan dalam unsur gramatikal, baik itu kata, klausa, kalimat, atau frasa yang sederajat.
Beberapa contoh konjungsi koordinatif adalah:
- ‘namun’
- ‘tetapi’
- ‘atau’
- ‘sedangkan’
- ‘serta’
- ‘dan’
- ‘padahal’
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah kebalikannya konjungsi koordinatif. Fungsi utama dari konjungsi ini adalah untuk menghubungkan beberapa unsur kalimat yang kedudukannya tidak setara.
Contoh konjungsi subordinatif antara lain adalah:
- ‘sampai’
- ‘yang’
- ‘meskipun’
- ‘biarpun’
- ‘walaupun’
- ‘seolah-olah’
- ‘sebelum’
- ‘selama’
- ‘sesudah’
- ‘ketika’
- ‘saat’
- ‘karena’
- ‘sebab’
- ‘tanpa’
- ‘dengan’
- ‘andaikan’
- ‘seperti’
- ‘sehingga’
- ‘jika’
- ‘bahwa’
3. Konjungsi Korelatif
Jenis terakhir dari konjungsi penjelas adalah konjungsi korelatif yang menggabungkan atau menghubungkan 2 kalimat berupa frasa, klausa, dan kata hingga menjadi sebuah kalimat.
Contoh dari konjungsi ini adalah:
- ‘bukan…melainkan…’,
- ‘demikian…sehingga…’
- ‘apakah…atau…’
- ‘baik…maupun…’
- ‘jangankan…, …pun…’
- ‘tidak hanya…, tetapi juga…’ dan lain sebagainya.
Ketiga konjungsi di atas kemudian dibagi lagi menjadi berbagai jenis yang lain. Berikut ini adalah beberapa jenis lain dari konjungsi penerang:
4. Konjungsi Tak Bersyarat
Bertujuan untuk menghubungkan beberapa unsur yang memiliki hubungan tidak bersyarat. Beberapa kata yang termasuk konjungsi ini antara lain adalah:
- ‘walaupun’,
- ‘meskipun’
- ‘biarpun’
5. Konjungsi Perbandingan
Seperti namanya, konjungsi ini memiliki tujuan untuk menghubungkan lebih dari satu unsur yang mempunyai hubungan perbandingan. Konjungsi perbandingan menggunakan kata:
- ‘umpama’
- ‘sebagaimana’
- ‘ibarat’
- ‘seperti’
- ‘seakan-akan’
- ‘bagai’
- ‘bagaikan’
6. Konjungsi Akibat
Digunakan untuk menghubungkan lebih dari satu unsur yang memiliki hubungan akibat. Konjungsi akibat menggunakan beberapa kata seperti:
- ‘sehingga’
- ‘sampai’
- ‘akibatnya’
7. Konjungsi Syarat
Konjungsi jenis ini digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang mempunyai hubungan syarat dalam suatu kalimat. Konjungsi syarat menggunakan kata-kata:
- ‘apabila’
- ‘kalau’
- ‘asalkan’
- ‘jika’
- ‘jikalau’
8. Konjungsi Sebab
Berfungsi untuk menggabungkan beberapa unsur yang menunjukkan hubungan sebab. Kata-kata yang digunakan untuk konjungsi ini antara lain adalah:
- ‘sebab itu’
- ‘karena’
- ‘karena itu’
- ‘sebab’
9. Konjungsi Pertentangan
Merupakan konjungsi yang digunakan untuk menggabungkan beberapa unsur gramatikal yang saling bertentangan. Kata yang digunakan untuk konjungsi ini adalah:
- ‘namun’
- ‘tetapi’
- ‘akan tetapi’
- ‘sedangkan’
- ‘sebaliknya’
10. Konjungsi Disjungtif
Adalah konjungsi yang bersifat disjungsi dan memiliki tujuan untuk menggabungkan unsur yang berlawanan. Konjungsi ini menggunakan beberapa kata seperti:
- ‘…maupun…’
- ‘…atau…’
- ‘baik…’
- ‘entah…’.
11. Konjungsi Aditif
Merupakan konjungsi yang digunakan untuk menggabungkan beberapa unsur gramatikal. Konjungsi ini menggunakan kata:
- ‘lagipula’
- ‘serta’
- ‘dan’
Biar lebih memahami penggunaan ketiga jenis utama konjungsi penjelas di atas, kamu perlu mengamati beberapa contoh penggunaannya yang bisa kamu temukan di bawah ini.
Baca Juga: 4 Jenis Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Lengkap dengan contohnya
Contoh Konjungsi Penerang

Kamu bisa belajar membuat kalimat dengan konjungsi penjelas sendiri. Tapi sebelumnya, coba perhatikan beberapa contoh penggunaan konjungsi penerang di bawah ini, yang sudah dibagi ke dalam jenisnya masing-masing supaya kamu jadi lebih paham, ya.
# Penggunaan Konjungsi Koordinatif
Anwar ingin membeli smartphone baru, sedangkan adiknya ingin membeli sepeda.
Bima tetap tidak bisa mengendarai motor, padahal sudah belajar berkali-kali.
Clara masih belum menentukan akan memilih tinggal di Jakarta atau pindah ke Surabaya.
Dewi tidak ingin meninggalkan ibunya, namun ia harus melanjutkan kuliah ke luar negeri.
Edi berencana untuk mendaftar ke perguruan tinggi tetapi tidak punya cukup uang.
# Penerapan Konjungsi Subordinatif
Farah sering membolos sekolah sehingga nilainya banyak berkurang.
Andaikan saja kamu rajin belajar, pasti kamu bisa lulus dengan nilai yang baik.
Meskipun dia sering datang terlambat, nilai-nilainya tidak pernah mengecewakan.
Gita selalu dihukum setiap hari senin karena malas mengikuti upacara bendera.
Selalu pastikan semua kompor dalam keadaan mati sebelum kamu pergi meninggalkan rumah.
# Penggunaan Konjungsi Korelatif
Bukan kakak yang menjatuhkan vas bunga, melainkan adik yang menyenggolnya tanpa sengaja.
Mira tidak hanya memenangkan lomba lari, tetapi juga menjuarai perlombaan taekwondo.
Jangankan minta izin pada ayah, minta izin pada ibu pun aku tidak berani.
Dina merahasiakan hal ini sedemikian rupa, sehingga bahkan ibunya sendiri tidak tahu.
Sinta tidak ingin mengecewakan semua orang, baik teman-temannya maupun keluarganya.
# Contoh Lain Konjungsi Penerang
Salah satu bangsa yang sangat berbudaya adalah bangsa Indonesia.
Penyakit yang Linda dapatkan merupakan akibat dari perbuatannya semasa muda.
Bau busuk di dalam kamar rupanya berasal dari sesuatu di tempat sampah yaitu sisa makanan.
Jarak rumah kita tidak terlampau jauh yakni 2 kilometer saja.
Semua kerusakan ini ialah hasil kenakalan dari anak-anak kecil di lingkungan ini.
Setelah mengetahui semua hal tentang konjungsi penjelas, kamu seharusnya sudah bisa membuat contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi penjelas. Sekarang cobalah menggunakan ketiga jenis utama konjungsi yang ada sewaktu membuat beberapa contoh kalimat kamu sendiri.