Pembahasan Surat Ar Rum Ayat 21

Al Quran merupakan kalamullah  yang di turunkan kepada Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa salam sebagai mukzijat kenabiannya, setiap ayat yang ada dalam Al Quran memiliki penjelasannya tersendiri. Dalam surat Ar Rum ayat 21 yang dijelaskan …

kitabut tafsir

Al Quran merupakan kalamullah  yang di turunkan kepada Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa salam sebagai mukzijat kenabiannya, setiap ayat yang ada dalam Al Quran memiliki penjelasannya tersendiri. Dalam surat Ar Rum ayat 21 yang dijelaskan dengan tafis tentang tanda-tanda kebesaran Allah tentang pasangan untuk kaum laki-laki yaitu wanita.

Pernikahan sebuah anugrah yang Allah berikan kepada kedua insan yang ingin menyempurnakan setengah dari agamanya, dan juga sebagai keberlangsungan hidup dengan ebuah keturunan.

Artikel ini membahas tentang ayat dalam surat Ar Rum ayat 21, yaitu pembahasan tentang Tafsir. Ayat ini menjadi dalil tentang pernikahan dan juga sebagai dalil penentang keharaman LGBT.

Contents

Ar Rum Ayat 21

tafsir al quran surah Ar rum ayat 21
Source : Unsplash

ar-rum ayat 21

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan bagimu dari jenismu sendiri. Agar kamu merasa cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan Dia menjadikan diantaramu kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Tafsir Ar Rum ayat 21

Pembahasan - Ar Rum ayat 21
Source : Pixabay

Ayat ini menerangkan tentang tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala, ayat ini menjadi dalil tentang Pernikahan.

Disini kita akan memaparkan tentang ayat ini dari beberapa tafsir diantaranya :

Tafsir Ibnu Katsir

[ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا]
“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan bagimu dari jenismu sendiri.”

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan untuk kaum laki-laki dari jenis kalian (manusia) yaitu kaum wanita dan akan menjadi pasangan-pasangan (istri-istri) kalian.

[لتسكنوا إليها]
“Agar kamu merasa cenderung dan merasa tentram kepadanya.”

Agar kaum laki-laki cenderung kepada kaum wanita dan merasa tentram terhadap kaum wanita. seperti dalam surat Al-A’raf ayat 189 yang memiliki makna yang sama.

“Dialah yang telah menciptakan kamu kamu dari jiwa yang satu (yaitu Adam) dan dari padanya Dia (Allah subhanahu wa ta’ala) menciptakan pasangannya, supaya ia merasa senang (bahagia) kepadanya.” 

Yang dimaksud yaitu pasangan Adam yaitu Hawa seorang laki-laki dan wanita, dan Hawa telah Allah ciptakan untuk Adam dari tulang rusuknya, yang paling pendek di bagian kiri.

Sekiranya Allah tidak menciptakan Hawa untuk Adam sebagai pasangan yang bembuat senang dan tentram, dan Allah menciptakan semua bani Adam adalah laki-laki dan menjadikan pasangan mereka bukan dari jenisnya seperti jin atau hewan maka tidak akan terjadi suatu kesenangan, ketentraman, kerukunan atau kerukunan antara meraka maka pasti tidak akan terjadi diantara mereka sebuah perkawinan.

Bahkan diantara mereka akan terjadi pertentangan dan juga saling berpaling, jika bukan dari jenis manusia.

Rahmat Allah yang Maha sempurna untuk bani Adam yaitu menciptakan pasangan mereka dari jenisnya yang membuat mereka merasakan tentram dan rasa kasih sayang.

Seorang laki-laki yang mencintai wanita dan menjaganya karena kasih sayang, atau cinta dan kasih sayang untuk anak yang lahir darinya.

Sebaliknya wanita yang mencintai memerlukan perlindungan dari seorang laki-laki untuk dinafkahinya dan alasan lainnya, semua itu merupakan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala.

[إنّ في ذلك مودة ورحمة إن في ذلك]
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Tanda-tanda Allah subhanahu wa ta’ala dengan kekuasaan-Nya dan kebesaran-Nya yang Maha sempurna sungguh benar-benar adanya bagi orang yang senantiasa berpikir dan mempelajari akan hal itu.

Tafsir Al Jalalain

[ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا] yaitu Hawa merupakan ciptaan Allah dari tulang rusuknya nabi Adam dan manusia lainnya tercipta dari mani (perkawinan) antara laki-laki dan perempuan.[لتسكنوا إليها] yaitu agar merasa betah kepada pasanganmu (wanita). [توجعل بينكم] Seluruhnya [مودة ورحمة إن في ذلك] suatu yang telah disebutkan. [مودة ورحمة إن في ذلك] memikirkan dan mempelajari tentang apa yang di buat Allah subhanahu wa ta’ala.

Tafsir Al Wajiz

Diantara tanda-tanda Allah subhanahu wa ta’ala yang menunjukkan kepada kebangkitan yaitu Dia menciptakan untuk kalian pasangan-pasangan dari jenis yang sama (golongan manusia) supaya kalian bisa mewujudkan kesenangan dan ketenangan. Allah juga menumbuhkan kasih sayang dan cinta antara suami-istri.

Sungguh dalam perkara itu ada tanda-tanda yang menunjukan kebesaran dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala bagi kaum yang mau memikirkan tentang penciptaan , pengaturan, kekuasaan, dan kebijaksanaan-Nya.

Tafsir Al Muyassar

Diantara tanda-tanda Allah ubhanahu wa ta’ala yang menunjukan kebesaran dan kekuasaan-Nya yang Maha sempurna. Sesungguhnya Allah telah menciptakan istri-istri untuk kalian (kaum laki-laki) dari jenis kalian, supaya jiwa kalian menjadi damai, tenang, dan tentram terhadapnya. Allah juga menjadikan kasih sayang dan kecintaan diantara suami dan istri.

Tafsir Al- Mukhtashar

Imam Mujahid mengemukakan pendapatnya tentang makna dari [مودة] yaitu berjima’ atau melakukan hubungan badan agar mendapatkan keturunan. Sedangkan makna [رحمة] yaitu Keturunan dari pasangan yang melakukan jima’.

Kandungan Ayat ini Tentang Pernikahan

Hal-hal yang terkandung dalam ayat ini tentang pernikahan yaitu:

Sakinah [سكنة]

Memiliki arti yang banyak ketenangan, ketentrama, kedamaian, atau kebahagiaan. Dalam konteks sakinah dalam pernikahan yaitu membagun dan membina rumah tangga yang tentram, tenang, dan bahagia.

Suami menjadikan istri sebagai tempat untuk berteduh supaya ia merasa tenang dan begitu pula sebaliknya.

Mawadah [مودة]

Imam As-sayuti rahimallah juga berpendapat dalam tafsir Dur Mantsur (11/595) yang diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Al-Mundzir rahimallah , arti dari mawadah yaitu al-jima’, begitu pula dengan Imam Ibnu Hayan Al-Andalusia rahimallah.

Secara lahir makna jima’ (persetubuhan) juga bisa berwujud kebersamaan dan perjanjian yaitu nikah, Seperti dalam surah An-nisa ayat 21.

Rasulullah shalallohu ‘alaihi wa salam juga besabda : “Tida yang bisa dilihat (keindahan/kesenangan/kebaikan) bagi orang yang saling mencintai sebagaimana nikah.

Mawada juga sebuah perasaan pasangan yang ingin bersama atau bersatu.

Al Quran menegaskan hubungan antara keinginan bersama dan mawadah, di surah An-nisa 73.

Sungguh dalam penciptaan Allah semua itu mengandung petunjuk tentang keesaan Allah dan kekuasaan-Nya bagi mereka yang berpikir dan mengambil pelajaran.

Rahmah [رحمة]

Rahmah ialah kelembutan dan kasih sayang yang tumbuh karena adanya suatu ikatan tertentu. Sebagai mana halnya orang tua mencintai anaknya dan sebaliknya, atau orang yang mencintai hartanya.

Dalam Tafsir Dur mantsur  Imam As Sayuti rahimallah, berpendapat tentang rahmah yaitu al Walad. Begitu pun dengan Imam Mujahid dan Ikrimah, dalam tafsir Al Bahr Al Muhyith.

Surah Al Anfal ayat 75 juga menyebut tentang al arham yaitu hubungan darah.

kata silaturahim memiliki arti menyambung tali rahim ibu yang merupakan hubungan darah.

Kunjungi website islami Muslim.or.id

Sebagai Dalil Haramnya LGBT

larangan
Source : Pixabay

Dalam ayat ini juga sebagai salah satu dalil untuk menentang keharaman LGBT, karena itu semua tidak sesuai dengan apa yang di firmankan Allah.

Dalam ayat ini juga menerangkan bahwasanya pasangan laki-laki dan wanita akan membuat kita merasa senang dan saling kasih sayang, dan itu semua merupakan rahmat dari Allah dan Kebesaran akan tanda-tanda Allah.

Penutup

Mohon Maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam menulis atau ilmu yang di sampaikan, apabila pembahasan ini kurang lengkap.

Kalian bisa baca buku-buku tafsir dari para ‘alim ulama seperti Tafsir Ibnu Katsir, Jami’il Bayan fii Ta’wil ( Ath Thabari ), Al Jaami’ Lil Ahkamil Quran ( Imam Al Qurtubi ), Tafsir Jalalain ( Jalalidin Al Mhalli dan Jalalain As Suyuthi), dan kitab-kitab tafsir lainnya.

Bagi kalian yang ingin belajar tententang kaligrafi maka kalian harus tau apa itu kaligrafi dan macam-macamnya macam macam kaligrafi.

4 pemikiran pada “Pembahasan Surat Ar Rum Ayat 21”

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.