Elias Howe Merupakan Penemu Mesin Jahit

Penemu Mesin Jahit – Dulu ketika orang ingin membuat sesuatu pakaian, mereka memerlukan orang yang bisa menjahit dan itu pun masih manual alias menggunakan tangan dan membutuhkan waktu yang lama. Hingga datanglah sebuah inovasi dari …

sejarah mesin jahit

Penemu Mesin Jahit – Dulu ketika orang ingin membuat sesuatu pakaian, mereka memerlukan orang yang bisa menjahit dan itu pun masih manual alias menggunakan tangan dan membutuhkan waktu yang lama. Hingga datanglah sebuah inovasi dari seseorang untuk membuat mesin jahit, yang bisa menjahit lebih cepat dan juga lebih rapih.

Orang ini sangat berjasa besar bagi kehidupan kita sekarang ini, karena kehidupan kita tidak lepas dari pakaian yang dibuat oleh mesin ini. Lalu siapa penemu mesin jahit pertama itu?

Contents

Sejarah Penemu Mesin Jahit

mesin untuk menjahit
Source: Pixabay

Masin jahit ditemukan oleh seseorang yang berkebangsaan Amerika serikat yang bernama Elias Howe. Dia terinspirasi ketika melihat sang istri sedang manjahit manual dengan tangan, apa yang dilakukan istrinya sampai terbawa ke dalam mimpi Elias Howe.

Akhirnya ia terinspirasi untuk membuat mesin jahit, dan berhasil mewujudkannya dengan beberapa kali kegagalan, serta perjuangan Elias mempertahankan hak patennya.

Biografi Elias Howe

penemu mesin jahit
Source: Biography

Penemu mesin jahit adalah elias howe ia lahir di Spencer, Massachusetts, Amerika Serikat, tanggal 9 Juli 1819, ia merupakan putra dari pasangan Sr Elias Howe dan Polly Howe (Bemis). Ayah Elias merupakan seorang petani dimana ketika masih kecil ia selalu membantu ayahnya bertani.

Elias merupakan anak yang memiliki fisik lemah dan juga ia sering mengalami sakit, tapi keingin tahuannya tentang kesukaan ia terhadap mesin akhirnya Elias bersemangat untuk belajar di sekolah.

Di usianya yang ke 16 tahun ia tidak melanjutkan sekolahnya lagi. Ia memilih untuk bekerja di sebuah pabrik tekstil lokal di Lowell tahun 1835, sebagai karyawan magang dalam perbaikan mesin.

Setelah dua tahun bekerja, pabrik tekstil itu tutup karena di tahun 1837 sedang terjadi kekacauan krisis ekonomi di Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Andrew Jackson mengeluarkan keputusan tentang penghapusan pembayaran dalam bentuk barang.

Bank-bank di Amerika serikat dipaksa berhenti membuat pembayaran dalam bentuk barang (natural) seperti emas, perak, semua bank diharuskan untuk mengganti dengan uang kertas.

Banyak bank yang bangkrut karena krisis ini, bukan hanya itu harga kapas juga menurun drastis, dan tingkat pengangguran semakin tinggi.

Gagasan Awal Mesin Jahit

konsep mesin jahit buatan Howe
Source: Scihi

Krisis ini menyebabkan Elias Howe berpindah ke Cambridge, Massachustts, dan bekerja di sebuah pabrik mesin-mesin carding, bekerja sebagai mekanik.

Elias Howe pertamakali menemukan ide mesin jahit ketika ia bekerja di salah satu bengkel milik Ari Davis tahun 1838. Davis seorang master mekanik di Cambirdge, yang berfokus pada pembuatan, perbaikan kronometer dan instrumen presisi di Boston.

Setelah umurnya 22 tahun ia memutuskan untuk segera menikahi wanita asal Cambridge yang bernama Elizabeth Jennings Ames tanggal 3 Maret 1841 dan tinggal di Boston. Semenjak kecil Elias Howe memiliki fisik yang lemah dan sering sakit-sakitan, dan istrinya harus ekstra merawatnya.

Elias juga memiliki tiga anak dari Elizabeth, yaitu:

  • Jane Robinson Howe, lahir pada tahun 1842
  • Simon Ames Howe, lahir pada tahun 1844
  • Julia Maria Howe, lahir pada tahun 1846

Istri Elias Howe juga seorang penjahit pakaian, dan disitulah Elias berfikir bahwa dia ingin menciptakan alat menjahit untuk mempermudah pekerjaan istrinya.

Dia terus menerus memikirkan tentang alat yang bisa meniru gerakan tangan saat menjahit, karena pikirannya sampai-sampai terbawa kedalam mimpi.

Alias Howe juga bermimpi bahwa ada seseorang yang tengah menusuknya dengan tombak. Mimpinya menjadi inspirasi Elias untuk menciptakan sebuah jarum jahit untuk diterapkan pada alatnya.

Baca juga: [SEJARAH] Penemu Mesin Uap Kamu Harus Tau

Kegagalan Dalam Percobaannya

pergobaan Gagal
Source: Pixabay

Selama lima tahun ia melakukan banyak percobaan dan kegagalan-kegagalan, tapi ia hadapi dengan kerja keras demi tujuan impiannya.

Ia juga pernah membuat alat yang mirip seperti menirukan sebuah gerakan tangan yang sedang menjahit, dengan lubang jarum yang berada di pangkal. Namun alatnya tidak sesuai apa yang diharapkan, dan masih memiliki banyak kesalahan.

Elias juga pernah mengalami kecelakaan, bengkel kecil yang ia gunakan untuk melakukan percobaan-percobaannya mengalami kebakaran dan menghanguskan semua peralatan dan barang-barang yang ada di dalam bengkel, kerugian atas kebakarannya sekitar 300 dollar.

300 dollar baginya merupakan nilai yang berharga, karena keluarganya sedang kekurangan, ditambah lagi dia sering sakit-sakitan. Kegagalannya tidak menjadikan Elias Howe putus asa justru ia menjadi bersemangat dan malakukan percobaannya lagi.

Pada tahun 1844, Howe melakukan percobaan mesin jahit keduanya. Mesin yang ia buat akhirnya mendapat keberhasil, ia juga menciptakan jarum jahit yang baru untuk mesinnya ini, dimana lubang jarum terletak di ujung jarum seperti jarum jahit yang kita lihat sekarang ini.

Mesin jahit buatan Elias Howe disebutkan oleh sebagian besar literatur bahwa mesin ini mampu menjahit 250 setik (jengkal) per menitnya. Untuk membuktikan mesinnya itu Elias Howe mengujinya dengan manusia yang menggunakan tangan. Hasilnya pun memuaskan mesinnya mampu bekerja lebih cepat dan juga rapih.

Baca juga: [SEJARAH] Penemu Ban Karet Kamu Harus Tau

Hak Paten Mesin Jahit Buatan Elias Howe

hak paten penemu mesin jahit
Source: Pixabay

Setelah uji coba ia pun berniat untuk mempatenkan mesinnya, meskipun sebelumnya gagasan tentang mesin jahit telah dirumuskan oleh banyak orang sebelum Elias Howe.

Meskipun begitu mesin jahit buatan Elias Howe mempunyai konsep yang sangat berbeda dari sebelumnya, dan mesinnya menggunakan desain lockstitch, yang terdiri dari tiga komponen perting, komponen yang ada pada mesin jahit sekarang ini.

  • menggunakan jarum jahit dengan lubang (mata) pada ujungnya.
  • sistem bolak-balik yang bekerja di bawah kain.
  • sistem umpan otomatis.

Meskipun mesinnya sudah sempurna untuk jahit-menjahit, tapi orang amerika waktu itu tidak ada yag mau membeli mesinnya. Orang-orang melihat bahwa mesinnya terlalu rumit, dan mereka berfikir bahwa membeli mesinnya akan berdampak kerugian.

Elias Howe juga mempromosikan mesinnya ke negara inggris, tapi disana ia mendapat kerugian dan malah dicurangi oleh William Thomas.

Di Inggris ia menjual petennya kepada William Thomas seharga 250 poundsterling, dan ia juga bekerja kepadanya dengan gaji 5 poundsterling setiap minggu. Akhirnya Elias Howe memutuskan untuk pulang ke Amerika kembali ke keluarganya di Boston, tidak lama kemudia istrinya jatuh sakit dan wafat mendahuluinya.

Penderitaan dan tekanan terus datang kepada Elias Howe, di Amerika ia juga mendapat tekanan, karena ide mesin jahit buatannya dicuri dan diperjual belikan secara bebas. Salah satunya pengusahaa yang bernama Isaac M. Singer, ia pun berjuang keras untuk mendapatkan kembali hak patennya, dan menuntut Isaac Singer di pengadilan. Perjuangannya dilakukan selama lima tahun dan akhirnya pada tahun 1854 ia mendapat hak paten.

Selanjutnya ia menikmati hasil atas apa yang ia usahakan dengan kerja keras, yaitu ia mendapatkan royalti di setiap mesin jahit yang diproduksi dan dijual di Amerika Serikat. Elias Howe juga menjadi seorang jutawan dan membangun pabriknya sendiri bernama Howe Machine Company di Bridgeport, Connecricut, Amerika Serikat.

Tidak hanya itu Isaac M. Singer juga terpaksa harus memberikan uang royaltinya sekitar 15 ribu US Dollar.

Baca juga: [SEJARAH] Penemu Balon Udara Kamu Harus Tau

Meninggalnya Penemu Mesin Jahit Elias Howe

meninggal dunia
Source: Pixabay

Elias Howe meninggal pada tanggal di Brooklyn, New York pada tanggal 3 Oktober 1867 waktu itu usianya masih belum terlalu tua yaitu umur 48 tahun.

Sebelum meninggal terjadi terjadi perang saudara, dimana perusahaan Howe menjadi pemasok semua peralatan dan pakaian pasukan. Ia juga sempat menjadi prajurit perang dalam pasukan infanteri.

Kutipan:

Ketika kita mengejar sebuah impian atau tujuan maka kejarlah sekuat tenaga, dan rasakanlah sensasi kegagalan-kegagalan. Karena ketika kita meraih tujuan atau impian itu, maka kita akan merasakan kebahagiaan yang amat.

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.