Disini saya akan memberikan contoh-contoh dari penulisan Pseudocode, dimana Pseudocode merupakan bagian dari algoritma yang bertujuan untuk memahami alur logika suatu program.
Pseudocode juga termasuk bagian dari pada algoritma, dimana ada tiga algoritma yang biasa digunakan oleh penggunanya yaitu natural, pseudocode, dan flowchart.
Semoga artikel ini bermanfaat, 😉😉😉
Contents
Pengertian Pseudocode

Menurut bahasa Pseudocode merupakan gabungan kata dari kata Pseudo yang artinya palsu, imitasi, menyerupai, atau mirip, dan kata code yang berarti sebuah kode pemrograman.
Dalam bahasa pemrograman hal yang harus ada adalah sebuah atauran penulisan kode atau yang biasa kita sebut dengan syntax.
Karena dalam pseudocode tidak memiliki aturan yang spesifik/baku dalam penulisan kode, jadi pseudocode tidak temasuk ke dalam bahasa pemrograman.
Adapun pengertian dari pseudocode adalah sebuah deskripsi atau ringkasan tingkat tinggi dari algoritma pemrograman komputer dengan konvensi struktural.
Dengan menuliskan kode semu ini kita bisa menuliskan algoritma agar bisa dibaca oleh manusia, dan kode ini tidak ditunjukan untuk robot/mesin.
Pseudocode bisa membantu kita dalam proses coding yang berbasis pada bahasa pemrograman seperti Pascal, C++, Basic, dan lainnya.
Fungsi dan Tujuan Pseudocode

Tujuan dari pseudocode adalah untuk memudahkan orang dalam menyelesaikan sebuah permasalahan suatu pemrograman.
Pseudocode lebih mudah untuk dipahami jika bandingkan dengan bahasa pemrograman yang ada.
Berikut fungsi dan juga tujuan lain penulisan menggunakan pseudocode:
- Mempermudah penggunanya dalam memahami dan memperjelas cara menyelesaikan suatu masalah.
- sebagai alat dokumentasi.
- Membantu penggunanya dalam menuliskan suatu algoritma yang dibuatnya.
- Mudah karena tidak bergantung pada suatu sistem tertentu dan juga sapek dari Pseudocode termasuk ringkas, dan itulah yang merupakan perinsip utama dari algoritma
Ciri-ciri Pseudocode

- Pseudocode merupakan sebuah tanda/notasi/kode yang mirip, dan juga merupakan penjelasan untuk cara penyelesaian suatu masalah.
- Pseudocode juga sering digunakan para penggunanya untuk menuliskan suatu algoritma dari suatu permasalahan.
- Pseudocode berisi step-step (langkah-langkah) untuk menyelesaikan suatu masalah (seperti halnya algoritma), akan tetapi bentuk dari masalahnya itu sedikit berbeda dari algoritma.
- Pseudocode tidak memiliki aturan baku yang mengikat penggunanya.
- Pseudocode merupakan bahasa yang mirip dengan bahasa pemrograman, akan tetapi Pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal, dan juga lebih ringkas dari pada algoritma.
Struktur Pseudocode

Ada 3 struktur yang membentuk sebuah Pseudocode yaitu:
- Judul (berisi judul algoritma)
- Deskripsi (berisi deklarasi variabel dan konstanta)
- Implementasi (berisi inti algoritma)
ke tiga struktur ini harus berurut mulai dari judul kemudian deskripsi yaitu isinya, dan inplementasi yang didalamnya meruapakn bagian inti dari algoritma itu.
baca juga: Macam Macam Diagram
11 Contoh Penulisan Algoritma Pseudocode
Berikut beberapa contoh penulisan algoritma pseudocode yang mudah dipelajari dan bisa kalian praktekan untuk membuat penulisan lain.
1. Contoh pseudocode menghitung luas Trapesium

kita tahu bahwasanya rumus keliling dari Trapesium adalah K = AB + BC + CD + AD
sedangkan rumus luasnya adalah L = (AB + CD) x t / 2
. Misalkan pada gambar diatas diketahui:
AB = 10
BC = 6
CD = AD = 8
t = 7
Maka dalam penulisan Pseudocode sebagai berikut:
program hitung_luas_trapesium
deklarasi
var luas, ab, cd, t:integer;
algoritma:
ab <-- 10;
cd <-- 8;
t <-- 7;
luas <-- 1/2 * ab * cd * t;
write <-- luas ;
Kode diatasterdiri dari judul: program hitung_luas_trapesium, deklarasi: var luas, ab, cd, t:integer;, dan inti dari algoritma yaitu: ab <– 10; cd <– 8; t <– 7; luas <– 1/2 * ab * cd * t;.
2. Contoh pseudocode menghitung Luas Persegi Panjang

Dalam hal ini kita akan menghitung pseudocode dengan rumus persegi panjang , rumus luas persegi panjang adalah L = p x l
sedangkan rumus kelilingnya adalah K = 2 x (p + l)
. Dalam Algoritma Pseudocode menghitung luas persegi panjang, maka panjang dan lebarnya diinput dan luasnya di tampilkan.
program hitung_luas_segi_panjang
deklarasi
var panjang,lebar,luas:integer;
algoritma:
read(panjang);
read(lebar);
luas <-- panjang * lebar;
write(luas);
3. Contoh pseudocode menghitung Luas Segitiga

Bagun datar segitiga memiliki rumus luas yaitu LΔABC = ½ . alas . tinggi , drngan luas ini kita bisa membuat algoritma pseudocode pada luas sigitiga, dan kita harus mengetahui tinggi dan alas segitiga tersebut.
sebagai contoh perhitungan luas segitiga yang akan kita buat menjadi algoritma pseudocode, diketahui suatu bagun datar segitiga memiliki alas = 10 dan tinggi 15, berapa luas segitiga itu??
maka dalam bahasa algoritma pseudocode adalah sebagai berikut:
program hitung_luas_segitiga
deklarasi
var luas,alas,tinggi:integer;
algoritma:
alas <-- 10;
tinggi <-- 15;
luas <-- 1/2 * alas * tinggi
write(luas)
4. Contoh pseudocode menghitung sebuah Lingkaran

Rumus keliling dan luas lingkaran adalah L = π × d²/4 = π × r²
, sedang kan untuk kelilingnya adalah K = π × d = 2 × π × r
, untuk menghitung diameter lingkaran kita bisa menghitungnya dengan rumus D = 2 x r
.
Untuk membuat Algoritma Pseudocode dalam menghitung luas lingkaran kita bisa menggunakan pendekatan bahasa pemrograman pascal, yaitu jari-jari lingkaran dimasukkan oleh penggunanya dan hasilnya dicetak. sebagai berikut:
program hitung_luas_lingkaran
deklarasi
var phi : float;
var r,luas:integer;
algoritma:
phi <-- 3.14;
read(r); {diinput user}
luas <-- phi * r *r;
write(luas);
5. Contoh Pseudocode untuk menginput tiga buah bilangan
Disini kita akan membuat pseudocode dengan menginput 3 bilangan dan menentukan bilangan terbesar, terkecil, dan rata-ratanya. berikut bentuk algoritma dalam Pseudocode:
If (A>B ; A>C) then
Print “A paling besar”
If (B>A ; B>C) then
Print “B paling besar”
Else
Print “C terkecil”
End if
- Jumlah = A + B + C
rata-rata = Jumlah / 3
Output rata-rata
6. Contoh Pseudocode untuk mengubah satuan waktu
Disini kita akan mengubah waktu (detik, menit, dan jam) dimana dari detik ke stuan jam, dan ke satuan menit. untuk membuat Algoritma Pseudocode kita bisa memasukkan detik, menit = 60 detik, jam = 3600 detik, tampilkan menit, dan tampilkan jam.
Penulisan Pseudocode sebagai berikut:
Read detik
M = 60 s
H = 3600 s
Output M
Output H
7. Contoh Pseudocode untuk menentukan bilangan ganjil dan genap
Sebelum kita membuat tulisan pseudocode, hal yang harus dilakukan adalah menginput sebuah bilangan, bagi bilangan yang tadi dimasukkan dengan angka dua, jika bilangannya menghasilkan sisa pembagian nol maka itu adalah genap, sedangkan jika bilangan tidak menghasilkan sisa pembagian 0 maka itu adalan bilangan ganjil.
berikut penulisan Pseudocode dalam menentukan bilangan genap dan ganjil:
Read Bilangan
If bil mod 2 = 0 then,
“Output Genap”
Else
“Output Ganjil”
End if
8. Contoh Pseudocode bentuk percabangan
if kondisi then
pernyataan
if kondisi 1 then
pernyataan 1
else
pernyataan 2
if kondisi 1 then
pernyataan 1
else if kodisi 2 then
pernyataan 2
else if kondisi n then
pernyataan
else
pernyataan else
9. Contoh Pseudocode menghitung bilangan prima dan bukan
Kita tahu bahawa bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan yang angkanya lebih besar dari 28 tidak memiliki kelipatan.
Deklarasi
Ulang,Jumb,Sisa,Bilangan : Interger
Hasil : String
Deskripsisi
Read (Bilangan)
For (ulang = 1 to ulang <=bil.step1)
sisa if (sisa=0) THEN
jumB <-jumB+1
Else
jumb2) THEN
Hasil <-(“Bukan bil prima”)
Else
Hasil <-(“Bilangan Prima”)
Write (Hasil)
10. Contoh Pseudocode dalam menghitung nilai
Ketika kita memiliki sebuah tabel dan merupaka sebuah daftar nilai untuk murid atau siswa, seperti:
Nilai | Huruf | Ket |
86 – 100 | A | Lulus |
71 – 85 | B | Lulus |
61 – 70 | C | Lulus |
51 – 60 | D | Tidak Lulus |
0 – 50 | E | Tidak Lulus |
Input:
Nim
Nama
MataPelajaran
Nilai(0-100)
Output:
Nim
Nama
Matapelajaran
Nilaiangka(0-100)
NilaiHuruf(A-E)
Algoritma:
Nim : String
Nilai_angka : Interger
Nilai_huruf : real
Nama : String
Matapelajaran : String
Tulisan dalam Pseudocode:
Deskripsi:
Read Nim
Read Nama
Read Nilai
IF Nilaiangka>= 0 AND Nilai_Angka<=50 THEN
NilaiHuruf <- ‘E’ ELSE IF NilaiAngka>=51 AND NilaiAngka <=60 THEN
NilaiHuruf <- ‘D’ ELSE IF NilaiAngka>=61 AND NilaiAngka <=70 THEN
NilaiHuruf <- ‘C’ ELSE IF NilaiAngka>=71 AND NilaiAngka <=60 THEN
NilaiHuruf <- ‘B’ ELSE IF NilaiAngka>=86 AND NilaiAngka <=60 THEN
NilaiHuruf <- ‘A’ END IF IF NilaiAngka>=61 AND NilaiAngka<=100 THEN
Ket <- “LULUS” ELSE IF NilaiAngka>=0 AND NilaiAngka<=60 THEN
Ket <- “TIDAK LULUS”
END IF
WRITE NIM
Empat menu ter diri dari: Persegi empat, Lingkaran, dan Balok, untuk penulisan pseudocode sebagai berikut:
Deskripsi
WRITE (MENU)
WRITE (1.PERSEGI EMPAT)
WRITE (2.LINGKARAN)
WRITE (3.BALOK)
WRITE (4.KELUAR)
WRITE (Masukan pilihan (1-4) : )
READ (pilih)
DEPEND ON pilih
pilih =1 :
WRITE (Masukan sisi persegi panjang : )
READ (sisi)
1. persegi <-sisi*sisi
WRITE (luas persegiEmpat adalah : )
WRITE (1_Persegi)
pilih = 2 :
WRITE (Masukan jari-jari : )
READ (r)
l_lingkaran <-Phi*(r*r)
WRITE (L_lingkaran)
pilih = 3 :
WRITE (Masukan panjang Balok)
READ (t)
WRITE (volume Balok = )
WRITE (Vol_Balok)
pilih = 4 :
WRITE (Terima kasih)
OTHERWISE
WRITE (Masukan salah,Ulangi Masukan)
Semoga membantu, Terimakasih, wasalamu’alaikum 😉😉😉
K mau nany dong. Klau misalnya kita ngejalanin lingkran tpi jari” nya gk diketahui itu gmna ya pseucode nya?
Pseudocode untuk lingkaran gak bisa nyari nilai jari-jari kak,,
Pseudocode yang dibuat sudah diperhitungkan sebelumnya.
.
Karena menggunakan bahasa pascal ada nilai untuk jari-jari.
Minta sarannya dalam penempatan kode adsense 1
Mesti muncul kayak gini
The widget settings in widget with id AdSense1 is not valid. An internal error occurred. Please try again.
Apakah blog saya masih bisa diperbaiki?
Coba widget di google adsense di hapus semua, trus buat lagi.
.
Sama coba juga thema blognya
diganti.
.
Trus di tempel lagi deh iklannya di blog kamu
Semoga membantu