Pengertian, Perbedaan dan Belajar tentang Ilmu Shorof

Banyak cabang dalam mempelajari ilmu bahasa arab seperti: ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu mantiq, ilmu balaghah, ilmu arudh, dan ilmu lainnya. Dari berbagai banyak cabang ilmu tersebut, ada ilmu dasar yang harus dipelajari yaitu: ilmu …

buku-buku jaman dulu

Banyak cabang dalam mempelajari ilmu bahasa arab seperti: ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu mantiq, ilmu balaghah, ilmu arudh, dan ilmu lainnya.

Dari berbagai banyak cabang ilmu tersebut, ada ilmu dasar yang harus dipelajari yaitu: ilmu nahwu, dan ilmu shorof.

Dengan kedua ilmu dasar itu kita bisa membuat kalimat bahasa arab yang benar sesuai kaidah-kaidahnya, sepertihalnya dalam rangkaian tulisan arab innalillahi dan tulisan arab assalamualaikum.

Adapun cabang ilmu lainnya selain seperti: balaghoh, mantiq, arudh, dan lainnya, mempelajari tentang cara membuat susunan atau makna kalimat yang indah.

Contents

Pengertian Ilmu Shorof atau Tashrif

pengertian shorof
Source: Pixabay

Secara bahasa shorof atau tashrif berarti berubah atau mengubah, sedangkan menurut istilah ialah suatu perubahan dalam bentuk kata asal yaitu fiil madhi/mashdar ke bentuk yang lain dengan arti yang berbeda.

Para ulama telah membagi tashrif menjadi dua macam, yaitu:

  • Tashrif lughawy (berdasarkan dhomir)
  • Tashrif Istilahi ( berdasarkan bentuk dari suatu kata)

Perbedaan Ilmu Nahwu dan Shorof

perbedaan ilmu shorof dan ilmu nahwu
Source: kompasiana.com

Pada dasarnya ilmu shorof merupakan bagian dari ilmu nahwu, adapun perbedaan antara ilmu Nahwu dan ilmu Shorof yaitu:

  • ilmu nahwu, mempelajari struktur kalimat dalam bahasa arab, meliputi susunan harakat dan letaknya.
  • sedangkan ilmu shorof, mempelajari tentang perubahan bentuk suatu kata.

Kedua ilmu dasar ini juga biasa disebut dengan ilmu alat, karena kedua ilmu ini sebagai alat atau kunci untuk memahami semua keilmuan islam, seperti: Tafsir Al-Quran, Al-hadits, atau pun ilmu-ilmu keislaman yang ditulis oleh para ulama.

Seorang penyair berkata:

“Ilmu Nahwu (termasuk didalamnya ilmu shorof) ialah ilmu pertama yang paling utama untuk dipelajari karena perkataan ( Allah dalam Al-quran-Nya, Rasulullah dalam Haditstnya, dan para Ulama dalam kitab ilmunya) tidak dapat dipahami kecuali kita telah memahami Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof”

Belajar Ilmu Shorof

belajar shorof
Source: Yufid Edu

Hal yang pertama untuk memulai belajar kita harus mengetahui hal-hal sebagai berikut:

Unsur-unsur Kata Dalam Bahasa Arab

Seperti yang kita tahu dalam bahasa indonesia ataupun bahasa inggris, kata dibagi menjadi beberapa jenis contoh:  kata kerja, kata benda, kata sambung, kata bantu, kata tanya, kata hubung, dan lainnya.

Adapun dalam bahasa arab jenis-jenis kata dibagi menjadi 3 yaitu:

Fi’il

secara sederhana fi’il yaitu kata kerja contoh: ذَهَبَ (telah pergi), قَرَأَ (telah membaca), ضَرَبَ (telah memukul), جَلَسَ ( telah duduk), dan kata kerja lainnya.

Ketika kita memahami dan mempelajari lebih lanjut tentang fi’il maka kita akan mengetahui tidak semua fi’il itu merupakan kata kerja, akan tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi’il.

contoh: صَلُحَ memiliki arti (telah baik), dimana bukan kata kerja, tapi merupakan kata sifat.

Jadi, pengertian dari fi’il yaitu “kata yang mengandung sebuah makna yang ada pada dirinya dan berkaitan dengan waktu.”

setiap kata kerja mengandung waktu yaitu:

  • telah dikerjakan (fi’il madhi)
  • sedang dikerjakan (fi’il mudhori’)
  • Perintah (fi’il amr)

Isim

Isim atau biasa kita kenal dengan kata benda, ditinjau dalam dua hal:

  • berdasarkan jenisnya ( نَوْعٌ ) dibagi menjadi dua yaitu mudzakar (laki-laki), muannats (perempuan)
  • berdasarkan bilangannya ( عَدَدٌ) dibagi menjadi tiga yaitu Mufrad (Tunggal), Mutsana atau Tasniyah (ganda), Jama’ (jamak atau banyak)

Huruf

Huruf disini bukan semua huruf hijaiyah seperti yang kita ketahui, tapi dalam ilmu shorof huruf ialah suatu huruf hijaiyah yang terdiri dari satu, dua, atau tiga huruf yang memiliki arti.

satu huruf: أَ (apakah), بِ (dengan), تَ (sumpah), سَ (akan), كَ (seperti), فَ (maka), لِ (untuk), وَ (dan).

dua huruf: لَمْ (tidak / belum), مِنْ (dari ), عَنْ (dari), فِى (di), لَنْ (tidak akan).

tiga huruf: عَلَى (di atas), إِلَى (ke), سَوْفَ (akan)

Mengenal Dhomir

ilmu shorof- mengenal dhomir

Dhomir atau juga disebut kata ganti, dalam bahasa indonesia juga memiliki kata ganti seperti:  orang pertama (aku, dan kami), orang kedua (kamu, kalian), dan orang ketiga (dia, dan mereka).

Adapun dhomir dalam bahasa arab lebih kompleks karena akan ada kata ganti untuk laki-laki, untuk perempuan, tunggal, dua orang, dan jamak. Dalam bahasa Arab terdiri dari 14 kata ganti sedangkan bahasa Indonesia terdiri dari 6 kata ganti.

Pembagian Fi’il

Fi’il ditinjau dari dua hal yaitu:

fi’il shohih salim

yaitu huruf yang penyusunnya tidak mengandung huruf ‘illat (ا و ي), fi’il shohih juga dibagi lagi menjadi tiga yaitu:

  • Salim (tanpa hamzah dan tasydid), contoh: ضرب ,جلس , كتب
  • Mahmuz (salah satu hurufnya hamzah), contoh: قرأ ,سأل ,أخد
  • Mudho’af (menggnakan tasydid, huruf yang berulang)
    mudho’af tsulasi, contoh: شدّ (menarik), فرّ (berlari)
    mudho’af ruba’i, contoh: زلزل (berguncang), وسوس (membisikan)

fi’il mu’tal

Yaitu huruf penyusunnya mengandung huruf ‘illat (ا و ي), fi’il mu’tal terbagi menjadi menjadi 4 yaitu:

  • Mitsal (huruf pertamnaya illat) contoh: وعد (berjanji), وضع (meletakkan)
  • Ajwaf (huruf keduanya illat) contoh: قال (berkata), قام (berdiri)
  • Naqis ( huruf ketiganya illat) contoh: دعا (berdo’a), بنى (membangun)
  • Lafif (memiliki dua huruf illat dalam satu fiil), lafif juga dibagi menjadi dua yaitu
    1. Lafif Mafruq contoh: وقى (melindungi), ولي (memerintahkan)
    2. Lafif Maqrun contoh: نوى (berniat), قوي (kuat)

Dengan mengetahui pembagian fi’il antara shohih dan mu’tal maka kita bisa mengetahui tashrifnya atau pola perubahan suatu kata, karena tashrif antara fi’il shohih dan mu’tal itu berbeda.

Pembagian Isim

Dalam bahasa arab terdapat pengelompokan kata yang lebih kompleks dari bahasa indonesia, misalnya kata dalam bahasa arab dilihat apakah itu mudzakar (laki-laki) atau muannats (perempuan).

Zaid itu pintar bahasa  ( زيدٌ ماهرٌ ) – mudzakar
Fatimah itu pintar ( فاطمةٌ ماهرةٌ ) – muannats

perbedaan pemberian kata pintar untuk laki-laki dan perempuan ( ماهرةٌ & ماهرٌ ) yaitu untuk perempuan diberi tanda Ta’ Marbutoh (ة)

Isim Mudzakar

Yaitu pengelompokan kata yang termasuk dalam kategori laki-laki, ada dua pengelompokan diantaranya:

  • Nama-nama yang digunakan laki-laki.
    contoh: زيدٌ , أحمد, يوسف, عليٌ, رجلٌ, أسامة, طلحة
  • Dianggap laki-laki, dan setiap isim yang tidak mengandung Ta’ Marbutoh (ة) memiliki hukum asal yaitu mudzakar.
    contoh : كتبٌ (buku), قلمٌ (pena), بابٌ (pintu)

Isim Muannats

  • Nama yang digunakan oleh perempuan.
    contoh : عائشةٌ, فاطمةٌ, خديجةٌ, زينبُ, هندٌ, مريمُ
  • Dianggap perempuan, yaitu seluruh isim yang mengandung Ta’ Marbutoh (ة) maka hukum asalnya adalah muannats.
    contoh: جامعةٌ (universitas), نافدةٌ (jendela),  مدرسةٌ (sekolah), مروحةٌ (kipas angin)
  • Anggota tubuh yang berpasangan
    contoh: رِجْلٌ (kaki), يدٌ (tangan ), عينٌ (mata), أذنٌ (telinga)
  • Nama kota atau negara
    contoh: إندونيسيا,  مصر, جاكرتا

Perbedaan Mufrad, Mutsana, dan Jama’

Mufrad (kata tunggal)

isim mufrad merupakan asal dari seluruh bentuk, dan seluruh kata akan merujuk ke isim ini, dan juga dibagi menjadi dua bagian diantaranya:

  • li ghairil ‘aqil (untuk yang tidak berakal)
  • lil ‘aqil ( untuk yang berakal)

pembagian ini sangat perlu untuk kita ketahui karena setiap perubahan dari mufrad ke mutsana atau jama’, untuk li ghairu ‘aqil dan lil ‘agil memiliki perubahan yang berbeda.

Mutsana atau Tatsniyah (kata ganda )

isim mutsana ditandai dengan huruf di akhir isim mufrad dengan ( ان & اين ), untuk perubahan ini dibahas dalam ilmu nahwu.

Jama’ (kata majemuk )

Dalam perubahan isim mufrad ke jama’ dilihat dari pembagiannya yaitu untuk li ghairil ‘aqil dan lil ‘agil.

  • li ghairil ‘aqil ada dua macam yaitu jama’ mudzakar salim ( ون & ين ), dan jama’ muannats salim (ات).
  • lil ‘agil yaitu jama’ taksir (pecah-pecah) untuk jama’ taksir sendiri tidak memiliki rumus dan caranya kita harus menghafal.

Isim Jamid & Musytaq

Isim musytaq yaitu isim yang memiliki akar kata atau asal perubahan (tashrif).

contoh:
كتبٌ (buku) akar kata dari كَتَبَ (menulis)
مدرسةٌ (sekolah) akar kata dari دَرَسََ (belajar)

Isim Jamid (kaku) yaitu isim yang tidak memiliki akar kata atau asal perubahannya.

contoh: قلمٌ (pena), بابٌ (pintu), قمرٌ (bulan), أسدٌ (singa), قطٌّ (kucing)

Mengenal Tashrif dan Wazan

tashrif istilahi
Source: Google

Tashrif

Seperti yang kita jelaskan di awal tashrif ialah suatu perubahan bentuk ke bentuk yang lainnya dan dalam bahasa arab sendiri perubahan kata terdiri dari 10 bentuk.

Wazan

seluruh kata kerja (fi’il) dalam bahasa arab memiliki 35 wazan (pola perubahan) dan secara umum dan biasa digunakan sehari-hari ada 22 wazan. wazan juga merupakan suatu rumus/timbangan/acuan dalam perubahan kata.

Wazan terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

  • Tsulatsi (huruf penyusunnya ada 3)
  • Ruba’i (huruf penyusunnya ada 4)

dari kedua kelompok itu terbagi lagi menjadi dua yaitu: Mujarrod ( terdiri dari huruf asli), dan Mazid (terdiri dari huruf asli + tambahan).

Jika kalian masih belum paham kalian bisa lihat video pembelajaran tentang Ilmu Shorof yang disajikan dalam bentuk animasi.

Video Pembelajaran Tentang Ilmu shorof oleh Yayasan BISA:

Baca juga : Nabi dan Rasul yang Termasuk Ulul Azmi

Leave a Comment


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.